[WANSUS] Menggedor Batasan: Perjuangan Tiara Jadi Masinis Wanita
Aladdin138 – Bias gender di dunia kerja buka mata jika wanita dapat menggedor beberapa batasan yang sejauh ini sudah jadi stereotip di kelompok masyarakat. Tugas yang ‘berat’ selalu dilekatkan ke seorang lelaki.
berpeluang untuk menginterviu salah satunya Masinis Wanita MRT Jakarta. Berikut hasil interviu kami bersama Tiara Alincia Fitri yang menjadi masinis semenjak 2019 lalu dan telah mempunyai sertifikasi masinis dari Kementerian Perhubungan.
Tiara Alincia Fitri menggedor ketimpangan itu dengan pilih jadi seorang masinis wanita di MRT Jakarta.
Keputusan itu diambilnya sesudah lulus dari studinya di Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun pada 2017 lalu. Waktu itu Tiara ambil D3 Management Perkeretaapian. Tetapi, dia baru menjaadi masinis pada tahun ke-2 tergabung di MRT Jakarta, persisnya pada 2019.
Pada awal profesinya, Tiara akui sebelumnya sempat kurang optimis ingat ada beberapa ketrampilan yang perlu dia dalami sebagai seorang masinis MRT Jakarta. Di awal profesinya, diakuinya tidak dapat pahami tehnis mesin. Tetapi, seiring waktu berjalan, Tiara bisa mulai menyesuaikan pada lingkungan kerjanya.
Bagaimana pertama kali Tiara jadi masinis MRT Jakarta?
Saya lulus dari Politeknik Perkeretaapian Indonesia Madiun di tahun 2017 lalu. Kemudian, saya segera tergabung di MRT Jakarta, salah satunya perusahaan kereta cepat di Indonesia.
Saat sebelum jadi seorang masinis, saya sebelumnya sempat ikuti training dalam dan di luar negeri. Saya sebelumnya sempat mengangsu pengetahuan di Malaysia dalam waktu 3 bulan untuk pelajari proses operasionalisasi kereta cepat di negara itu
Disamping itu, saya sempat ikuti training di PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) dan belajar berkenaan operasionalisasi Kereta Rel Listrik (KRL) Jabodetabek.
Kemudian, saya memperoleh sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebagai seorang masinis di MRT Jakarta.
Sebagai seorang masinis wanita, adakah tindakan khusus dari perusahaan atau pemerintahan?
[WANSUS] Menggedor Batasan: Perjuangan Tiara Jadi Masinis WanitaMasinis MRT Jakarta, Tiara Alincia Fitri, pada acara Suara Wanita: OTW Ruangan Kerja Bebas Penghinaan.
Pada intinya tidak ada tindakan khusus yang terterima oleh beberapa masinis MRT Jakarta walau ada ketidaksamaan gender. Semua masinis di MRT Jakarta harus ikuti saat pelatihan baik dalam atau di luar negeri.
Tetapi, memang pada awal meniti karier, saya sebelumnya sempat tidak optimis karena belum mempunyai pengetahuan lebih di bagian tehnik mesin. Karena semnagat untuk belajar pahami karier yang saya lakukan sekarang ini, karena itu makin lama saya mulai bisa menyesuaikan.
Apa yang Anda rasa sesudah jadi masinis wanita di MRT Jakarta?
Saya ingin berterima kasih karena MRT Jakarta sudah memberi peluang yang lebih besar ke kami, beberapa kaum hawa untuk bekerja sebagai seorang masinis. Sekarang ini memang jatah tugas masinis wanita masih sedikit dan didoniminasi oleh golongan lelaki.
Pekerjaan seorang masinis MRT itu bukan sekedar buka dan tutup pintu sama seperti yang kerap dibahas warga di luaran sana.
Kita bertanggungjawab saat kereta sedang pada kondisi genting. Karena MRT tidak seutuhnya digerakkan dengan otomotis dan tetap dikontrol manusia . Maka tugas sebagai seorang masinis itu memanglah tidak segampang sama seperti yang dipikirkan.
Jika masyatakat saat ini masih ingat dahulu pernah ada kejadian mati lampu hingga berpengaruh pada operasionalisasi kereta, karenanya menjadi satu diantara tanggung-jawab seorang masinis.
Apa resiko paling besar sebagai rintangan untuk seorang masinis MRT?
Salah satunya resiko paling besar ialah kerusakan kereta misalkan factor external ada gempuran di luar. Kita kan tidak dapat meminimalkan itu. Tetapi alhamdulillah sejauh ini tidak ada kejadian semacam itu.
Tugas yang saat ini Anda lalui benar-benar tidak gampang, apa rintangan yang Anda rasakan sepanjang jadi masinis MRT?
Sesudah 3 tahun jadi seorang masinis ada beberapa pengalaman yang saya rasakan baik sukai atau duka.
Selainnya penyesuaian dengan pengetahuan tehnis perkeretaapian, hal yang lain membuat benar-benar berat untuk jalanin pekerjaannya ialah di saat harus bekerja di Hari Raya.
MRT Jakarta jalur HI-Lebak Bulus itu kan melalui mushola Al-Azhar, pada peristiwa lebaran yang sesaat lagi akan kita temui, kerap kali saya menyaksikan warga sedang melakukan sholat Idul Fitri.
Hal tersebut membuat saya bersedih karena tidak dapat bergabung dengan keluarga besar. Lebih beratnya kembali sesudah saat ini jadi seorang ibu karena harus sesuaikan waktu saya di antara tugas saya dan pekerjaan saya sebagai seorang ibu. Awalannya sulit dan berat rupanya saat ini telah terlatih.
Baru saja ini kita barusan rayakan International Women Day 2023, adakah pesan khusus yang ingin Anda berikan?
Untuk wanita luar biasa di luaran sana apapun itu karier yang kalian pikul mudah-mudahan selalu berbahagia, selalu sehat, dan tidak mudah menyerah. Janganlah lupa istirahat kita harus imbang juga.
Kita telah luar biasa sampai selama ini. Saya ingin ucapkan jika kamu telah luar biasa telah ada selama ini . Maka kita harus sama-sama memberikan dukungan keduanya, seperti peribahasa supporting women, supporting each other.
Bagaimana Anda menggerakkan agar warga ingin memakai transportasi khalayak?
MRT Jakarta memang berusaha untuk mendatangkan service yang optimal untuk warga di ibukota. Kita mempunyai jargon in reasing mobility, yakni usaha untuk tingkatkan mobilisasi warga di ibukota dengan memakai transportasi khalayak yang sangat nyaman.
Dengan memakai transportasi khalayak seperti MRT Jakarta, karena itu kita bisa berperan dalam usaha turunkan emisi karbon di ibukota. Disamping itu, kita bisa juga berperanan untuk kurangi kemacetan di Jakarta.
Apa rintangan paling besar mengganti pola dalam masyarakat agar ingin berpindah ke transportasi khalayak seperti MRT Jakarta?
Menurut saya, untuk mengubah pola semacam itu memang seharusnya diawali dari pemikiran kita. Karena, kami perusahan atau operator telah usaha seoptimal kemungkinan untuk menyiapkan service yang terbaik untuk warga.
Jadi balik lagi ke diri sendiri, apa kita ingin berpindah memakai transportasi khalayak. Menurut saya dengan memakai transportasi khalayak ada beberapa pengalaman baru yang bisa kita jumpai.
Tapi memang kita harus juga tingkatkan kesiagaan diri ketika akan memakai transportasi khalayak untuk menahan berlangsungnya beberapa hal yang tidak kita harapkan.
Tetapi, karena ada gerbong wanita itu memberi ruangan untuk wanita untuk selalu merasakan aman sepanjang memakai transportasi khalayak . Maka menurut saya, mulai saat ini harus coba memakai transportasi khalayak.